Blog lainnya

Translate

Rabu, 23 Desember 2015

HATI SELUAS SAMUDERA

Coba Anda masukkan sebuah kerikil ke dalam gelas yang berisi air. Apa yang akan terjadi? Mungkin Anda melihat ada gejolak air di sana. Atau sebagian dari air dalam gelas tadi akan tumpah. Sekarang coba lemparkan batu yang sama ke dalam danau. Besar kemungkinan tidak ada riak lagi yang kelihatan. Batu akan dengan cepat menghilang ke dasar danau. Bahkan jika batu yang lebih besar dijatuhkan, mungkin ada riak sebentar dan setelah itu tenang kembali. Air di dalam gelas atau di sebuah danau ibarat hati manusia. Sedangkan batu yang dijatuhkan ibarat semua persoalan yang dihadapinya. Jika wadahnya kecil maka persoalan kecil sekalipun menjadi berat, banyak guncangan di dalamnya. Sedangkan jika wadahnya semakin luas dan dalam, maka persoalan yang berat sekalipun bisa dijalani dengan ringan. Karena itu wahai Saudaraku, mari perluas wadah kita. Tak cukup hanya seluas danau, kalau perlu seluas samudera. Lihatlah permukaannya yang tenang meskipun di dalamnya dia menyimpan segala rahasia. Persoalan yang kita hadapi telah ditentukan kadarnya oleh Allah Ta’ala. Tinggal wadah hati kitalah yang akan menentukan apakah persoalan tadi menjadi terasa berat atau bisa dijalani dengan ringan. Kita menjadi berprasangka buruk karena merasa persoalan selalu datang menimpa, sedangkan orang lain hidupnya tenang-tenang saja. Karenanya jangan heran jika engkau terus menerus merasa berat dengan segala persoalan, mungkin wadahnya perlu diperluas, sekaligus diperkokoh. Jadikan hatimu seluas samudera. Apapun yang datang akan diterima dan ditenggelamkannya dengan tenang. Dengan demikian, persoalan apapun yang hadir bisa dihadapi dengan sebuah senyuman, seperti menyambut tamu yang dinantikan kedatangannya. Dan Allah Maha Mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar