Blog lainnya

Translate

Selasa, 30 Juli 2013

BELATUNG dan CACING

Saudaraku, Berapa banyak uang yang dihabiskan, untuk mempersolek JASAD, yang nanti hanya akan jadi BELATUNG ? Berapa banyak harta yang bermanfaat untuk mempercantik QOLBU ? yang nanti akan datang menemui ALLAH SWT, Berapa lama waktu yang terbuang, untuk menghiasi RAGA ini, yang nanti hanya akan jadi santapan CACING ? Berapa lama masa yang bermanfaat untuk memperindah JIWA ini ? yang nantinya akan menghadap NYA , Astaghfirullah. Aduuuh tobat… Saudaraku, Kita sedang berjalan mendatangi KEMATIAN.., kemudian menjadi BELATUNG. Maka RUH akan melayang kedinginan dengan segala penderitaannya. Tak ada lagi….!!! , Astaghfirullah. Kita sedang melangkah mendekati LIANG KUBUR.., kemudian menjadi santapan CACING. Maka RUH akan pertanggung jawabkan amal perbuatannya. Tak ada lagi …!!!, Tobaat. Saudaraku, Apa yang engkau lihat lihat…, ketika bersolek di depan cermin…, adakah engkau melihat BELATUNG bergelayutan di wajah mu…?. Apa yang engkau pandang pandang.., ketika memandang sajadah dihadapan mu…, adakah Qolbu mu memandang ALLAH Yang Senyum Menatap mu…? Apa yang engkau rasakan.., ketika menghias matamu yang indah…, adakah engkau rasakan CACiNG CACiNG sedang lahap menyantap biji mata mu…? Apa yang engkau nikmati.., ketika membuka lembaran lembaran AL QUR’AN.., adakah engkau nikmati getaran getaran menakjubkan saat membaca KALAM KALAM NYA…? Saudaraku, Kita ini sama saja. Sama sama jahilnya. Tak ada yang lebih MULIA di diantara kita. Kita ini sama saja. Sama sama bodohnya. Tak ada yang lebih ALIM diantara kita. Kita sama sama bermuhasabah diri. Kita sama sama saling mengingatkan. Kita sama sama menasehatkan. Dengan kelembutan…, Penuh kasih sayang. Jangan terlalu berlebihan dengan DUNIA…, sehingga AKHIRAT terlalaikan. Ingatlah.., Jasad ini akan jadi BELATUNG, Tubuh ini akan jadi santapan CACING. Sibukkan DIRI ini dengan perkara agama.., kalau tidak…, waktu akan tetap berlalu jua. Habiskan HARTA ini dengan Amal agama…, kalau tidak…, harta akan tetap habis sia sia. Astagfirullah…! Mari kita sama sama bertobat. Insya ALLAH…!! Semoga ALLAH SWT memandang kita dengan RAHMAT NYA. Aamiin...

Senin, 22 Juli 2013

INILAH 25 AKHLAK BURUK MANUSIA

1. Suka berkata kasar.. 2. Berwajah masam dan dahi yang berkerut.. 3. Mudah marah tanpa sebab yang dibenarkan oleh agama.. 4. Berlebih - lebihan dalam mencela dan menjelek - jelekan.. 5. Sifat Angkuh.. 6. Mengejek orang lain.. 7. Memanggil dengan panggilan dan gelar yang buruk.. 8. Menggosip dan membicarakan aib orang lain, lupa terhadap aibnya sendiri. 9. Suka mengadu domba (memfitnah).. 10. Menyebarkan berita yang tidak diketahui kebenaran tanpa mengecek terlebih dahulu, padahal dia mampu melakukan itu.. 11. Suka Menyelidiki Aib orang dan mencari informasi yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya.. 12. Suka bermuka dua dihadapan manusia.. 13. Suka berprasangka buruk (Su'udzhan) tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama.. 14. Suka menyebarluaskanrahasia yang seharusnya dia jaga.. 15. Tidak mau menerima alasan orang lain yang berbuat salah kepadanya.. 16. Saling menjauhi dan menjaga jarak dengan saudara nya tanpa sebab yang jelas.. 17. Suka Hasad dan Dengki.. 18. Meladeni orang - orang pandir lagi jelek.. 19. Kurangnya rasa malu.. 20. Kikir.. 21. Suka menyebut - nyebut pemberian.. 22 Melanggar janji.. 23. Suka berdusta.. 24. Terlalu bercanda berlebih - lebihan diluar batas agama.. 25. Sombong karena nasab yang tinggi.. YA ALLAH jauhkan kami dari akhlak buruk,Aamiin...

Jumat, 19 Juli 2013

TUBUH KITA DI ALAM KUBUR

Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fase perubahan. Dan secara ringkas beberapa fase tersebut sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya. Berikut ini fase tersebut : - Malam Pertama : Di kuburan PEMBUSUKAN BERAWAL pada daerah PERUT dan KEMALUAN. SUBHANALLAH. ''PERUTdan KEMALUAN'' adalah DUA HAL TERPENTING yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia.. Dua hajat yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia..akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan.. Setelah itu..Mulailah ''JASAD BERUBAH WARNA'' menjadi hijau kehitaman. Setelah ''BERBAGAI MAKE UP'' dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona..nanti tubuh manusia hanya akan memiliki SATU WARNA SAJA. - Malam Kedua Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung. Hari Ketiga Di kuburan... mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluarkan bau busuk tidak sedap. - Seminggu Setelahnya.. Wajah mulai tampak membengkak..dua mata..kedua bibir dan pipi... - Setelah 10 hari Tetap terjadi pembusukan..pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut..perut..lambung..limpa.. - Setelah Dua Minggu Rambut mulai rontok.. - Setelah 15 Hari Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km..dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya.. - Setelah Enam Bulan Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja... - Setelah 25 Tahun.. Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji.. dan di dalam biji tersebut..anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut..ADJBUDZ DZANAB'' (tulang ekor).. Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat... Inilah tubuh yang selama ini kita jaga... Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya... Oleh karena itulah.. Jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia..karena dia akan mendapatkan kejadian seperti itu.. Aku memohon keteguhan kepada Allah untukku dan untuk Anda sekalian... Ya Allah.. Dzat yang membolak-balikkan hati..tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu.. Ya Allah.. jadikanlah kuburan kami sebagai satu taman dari taman-taman syurga..dan jangan jadikan dia sebagai satu lobang dari lobang-lobang api neraka... Aamin Ya Rabbal alamiin... Wallahu 'alam bishawwab .

Kamis, 11 Juli 2013

PERBANYAK AMAL SHALIH DGN DASAR IMAN

Sesungguhnya iman adalah syarat sah dan diterimanya amal shalih. Bahkan, tidaklah disebut amal shalih kecuali dengan iman. Sementara iman menuntut amal shalih. Yakni keyakinan yang mantap yang membuahkan amal shalih oleh anggota tubuhnya berupa mengerjakan amal-amal wajib dan sunnah. Maka siapa yang menggabungkan antara iman dan amal shalih, "maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97) Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Husain al-Ajuri al-Syafi'I berkata: "Ketahuilah oleh kalian –semoga Allah merahmati kami dan kalian- wahai Ahlul Qur'an, wahai Ahlul Ilmi, wahai Ahlus Sunan wal Atsar, dan wahai orang-orang yang telah Allah 'Azza wa Jalla beri taufiq dalam dien ini berupa pengetahuan halal dan haram, Jika kalian mentadaburi Al-Qur'an sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla telah perintahkan kepada kalian pastilah kalian tahu bahwa Alah 'Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada kaum mukminin beramal (shalih) sesudah mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla tidaklah Allah memuji dan memberikan keridhaan kepada orang-orang beriman serta memasukkan mereka ke dalam surga dan menjauhkan mereka dari neraka kecuali dengan iman dan amal shalih. Allah telah menggandengkan amal shalih bersama iman. Allah tidak memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata sehingga mereka menggabungkan amal shalih yang telah Allah beri beri taufiq kepadanya ke dalam imannya. Sehingga jadilah iman seseorang itu tidak sempurna kecuali ia membenarkan dengan hatinya, mengucapkan dengan lisannya, dan mengamalkan iman dengan anggota badannya. Tidak diragukan lagi, siapa yang meneliti Al-Qur'an ia akan mendapatkan sebagaimana yang telah aku sebutkan. Ketahuilah –semoga Allah merahmati kami dan kalian- sungguh aku telah meneliti isi Al-Qur'an, aku dapatkan di 59 tempat dari Kitabullan 'Azza wa Jalla apa yang telah aku sebutkan. Bahwa Allah Tabaraka Wa Ta'ala tidak memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman semata. tetapi Allah masukkan mereka ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka dan dengan taufiq-Nya kepada mereka berupa iman dan amal shalih." . . . Allah tidak memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata sehingga mereka menggabungkan amal shalih yang telah Allah beri beri taufiq kepadanya ke dalam imannya. . . Kemudian beliau menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an, di antaranya: وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ "Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal shalih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 25) وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى "Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)." (QS. Thaahaa: 25) وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا "Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun." (QS. Al-Nisa': 124) مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97) 'Iman' Semata Belum Cukup Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mewanti-wanti hambanya agar tidak beragama seperti orang Ahli kitab terdahulu. Beragama mereka berhenti pada klaim dan kebanggaan semata. Mereka tidak ikuti pengakuan iman dengan ketundukan diri untuk taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ "Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:"Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?"." (QS. Al-Maidah: 18) Imam Qatadah, al-Dhahak, dan selainnya berkata: Kaum muslimin (para sahabat Nabi) dan ahli kita saling berbangga. Ahlu Kitab berkata, "Nabi kami sebelum nabi kalian dan kitab kami sebelum kitab kalian, karenanya kami lebih mulia di sisi Allah dari kalian." Kaum muslimin menjawab, "Kami lebih mulia di sisi Allah daripada kalian karena nabi kami adalah penutup para nabi dan kita kami menjadi pemutus atas kitab-kita sebelumnya." Kemudian Allah turunkan, لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا "(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah." (QS. Al-Nisa': 123) Kemudian Allah sebutkan siapa yang akan mulia disi Allah dan berhak memasuki surga-Nya, وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا "Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun." (QS. Al-Nisa': 124) . . . berislam itu tidak cukup dengan berhayal dan berangan-angan semata. Tapi harus ada aksi nyata dari keislamannya, berupa ketundukan diri dan keiskhlasan untuk mengerjakan ketaatan dan amal shalih. . . Kesimpulannya Kebahagiaan di dunia dan akhirat didapatkan dengan iman dan amal shalih. Klaim iman yang kuat namun kosong dari amal shalih tidaklah mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Sehingga ia menggabungkan amal shalih dalam imannya. Dari sini kita tahu, berislam itu tidak cukup dengan berhayal dan berangan-angan semata. Tapi harus ada aksi nyata dari keislamannya, berupa ketundukan diri dan keiskhlasan untuk mengerjakan ketaatan dan amal shalih. Siapa yang sedikit amalnya tidak akan menjadi mulia hanya karena keturunannya, jabatannya, atau kekayaannya. Wallahu Ta'ala A'lam......

SYETAN KEHIDUPAN YANG TERBELENGGU

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan ialah peranannya sebagai reminder (pengingat) akan hadirnya kehidupan akhirat dan alam ghaib. Seorang muslim yang rajin membaca pesan-pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berkenaan dengan bulan Ramadhan pasti akan menemukan begitu banyak hadits yang menguatkan hal ini. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu katanya: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Apabila tiba bulan Ramadan, pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu Neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR Bukhary-Muslim 606) Ketika Allah ta’aala menggambarkan karakter bangsa Rum di dalam surah Ar-Ruum, maka kita temukan salah satunya ialah sekularistik dan materialistik. Bangsa Rum dewasa ini diwakili oleh bangsa barat umumnya, Eropa dan Amerika khususnya. Sekular dalam pengertian menyangka bahwa kehidupan hanyalah di dunia belaka. Mereka tidak memiliki wawasan ukhrowi sedikitpun. Materialis dalam pengertian hanya bisa menilai segala sesuatu berdasarkan hal-hal yang lahiriyah semata. Mereka tidak pernah tahu mengenai hadirnya perkara ghaib atau tidak tampak. يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7) Seorang muslim beriman akan adanya kehidupan berikutnya selepas dunia fana ini. Ia yakin bahwa setelah seorang manusia meninggal dunia bukan berarti urusannya berakhir. Justeru sebaliknya, kehidupan hakiki dan abadi baru berawal. Bahkan Al-Qur’an begitu banyak memperingatkan betapa merugi orang yang menyangka hidup hanya sebatas dunia. فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا وَيَلْعَبُوا حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي يُوعَدُونَ يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ “Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka, (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia), dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.” (QS Al-Ma’arij ayat 42-44) Demikian pula dengan alam ghaib. Melalui Ramadhan, kita diajak untuk keluar dari sekadar urusan yang zahir atau material. Sebab tanpa iman akan perkara ghaib mustahil seseorang bisa menerima ungkapan ”… serta syaitan-syaitan dibelenggu.” Apalagi kalau kita kaitkan dengan hadits yang berbunyi sebagai berikut: وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ “Demi Allah yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi daripada aroma misk.” (HR Bukhary 1771) Semua tahu bahwa di siang hari ketika seseorang sedang berpuasa niscaya aroma mulutnya menjadi tidak sedap. Hanya dengan keimanan akan adanya perkara ghaib seseorang akan menerima hadits di atas dengan kemantapan hati. Maka, kita sayangkan masih banyaknya pimpinan muslim di berbagai kantor yang menuntut karyawannya agar tetap berprestasi dan berproduktivitas (secara duniawi) di bulan Ramadhan sama dengan prestasi dan produktivitas mereka di bulan-bulan lainnya. Bahkan kadang diharapkan lebih daripada bulan lainnya. Ramadhan adalah bulan Pusdiklat (pusat pendidikan dan latihan) program buatan Allah ta’aala untuk meluluskan para muttaqin (orang-orang bertaqwa). Sedangkan program pusdiklat bikinan manusia saja seorang pimpinan kantorbisamemaklumi kalau para karyawannya tidak mungkin tetap berprestasi dan berproduktivitas di kantor seperti biasanya sambil mengikuti pusdiklat tersebut. Bahkan hadir di kantorpun tidak. Terkadang godaannya muncul dari orang-orang kafir yang berkata: ”Lihat itu ummat Islam, asal sudah bulan Ramadhan, pasti prestasi mereka menurun..” Apakah kita perlu menanggapinya? TIDAK…! SEBAB KITA BUKAN MEREKA DAN MEREKA BUKAN KITA..! Kita sangat faham dan yakin adanya kehidupan lain selain dunia, kita sangat faham dan yakin adanya alam ghaib selain yang nyata dan material. Sedangkan mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai…! Saudarakau, selamat menikmati bulan agung lagi penuh berkah, bulan Ramadhan. Selamat memanfaatkan berbagai sarana amal sholeh dan amal ibadah selama Ramadhan untuk membentuk diri menjadi muttaqin. Selamat mengokohkan dalam diri keyakinan bahwa akhirat lebih utama daripada dunia. Selamat berlomba dengan muslim lainnya merebut kapling tertinggi surga di akhirat. Selamat menyadari bahwa hidup bukanlah interaksi dengan hal-hal material-zahir belaka, melainkan meliputi urusan dengan perkara ghaib-batin pula. Tolok ukur orang bertaqwa bukan semata untung-rugi duniawi, melaikan meliputi berkah ilahi ukhrowi.

Rabu, 10 Juli 2013

Malas Berdoa = Orang Paling Lemah

Allah عزّوجلّ telah memerintahkan hamba-Nya untuk memanjatkan doa kepada-Nya, karena memuat kemaslahatan besar bagi mereka وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Allah عزّوجلّ berfirman: “Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir/40:60). Syaikh as-Sa’di رحمه الله berkata “Ini, diantara bukti kelembutan Allah terhadap عزّوجلّ para hamba dan nikmat-nikmat-Nya yang agung, yaitu Allah menyeru mereka untuk melakukan hal-hal yang memuat kemaslahatan bagi agama dan dunia mereka. Dia عزّوجلّ memerintahkan mereka untuk berdoa kepada-Nya, doa ibadah dan doa permintaan, dan memberikanjanji kepada mereka akan mengabulkan permohonan mereka”.[1] Orang yang senantiasa memanjatkan doa pada Allah عزّوجلّ memuji dan menyanjung-Nya, sebenarnya ia sedang berada dalam kebaikan dan ibadah yang besar. Diantara yang menguak aspek kebaikan doa, hadits Abu Sa’id al-Khudri رضي الله عنه bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا Tidaklah seorang Muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan, (yaitu): doanya akan segera dikabulkan, atau akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad no. 10709 dengan sanad hasan). Imam Ibnul-Mubarak رحمه الله mengatakan: الرَّحْمَنْ إِذَاسُئِلَ أَعْطَى وَالرَّحِيْمُ إِذَا لَمْ يُسْأَلْ يَغْضَبْ Ar-Rahman maksudnya bila dimintai akan memberi. Dan Allah itu (ar-Rahim) bila tidak diminta, Dia akan murka. Atas dasar itu, sungguh rugi orang yang enggan dan bermalas-malasan dalam berdoa pada Allah عزّوجلّ, padahal Dia عزّوجلّ Maha Kuasa atas segala sesuatu, Mengatur alam semesta, dan segala perkara ada di Tangan-Nya. Sementara itu, manusia adalah makhluk lemah; lemah fisik, jiwa dan hati, penuh kekurangan, memiliki permasalahan di dunia, dan harapan selamat di dunia dan akhirat. Dan yang tak boleh dilupakan juga, setan selalu mengintai untuk menjerumuskannya ke lembah kenistaan, memalingkannya dari setiap kebaikan dan dzikrullah. Maka, sangat mengherankan, makhluk dengan keadaan seperti ini, mengapa tidak menyadari keadaannya dan kemudian memohon kekuatan, kemudahan, dan pertolongan dari Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Kuat?! Abu Hurairah رضي الله عنه meriwayatkan hadits, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ Manusia paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam. (HR Abu Ya’la, ath-Thabrani, Ibnu Hibban dan ‘Abdul-Ghani al-Maqdisi).[2] Untuk itu, Syaikh Bakr Abu Zaid رحمه الله mengungkapkan rasa keprihatinannya, “Kasihan, kasihan, orang yang malas untuk berdoa. Sungguh orang itu sudah menutup banyak akses menuju kebaikan dan karunia (dari Allah) bagi dirinyanya”.[3] Wallahu a’lam. (Abu Minhal, Lc.)[] Disalin dari Majalah as-Sunnah_Baituna no.12/ Thn. XVI, Jumadil ‘Awwal 1434H/ April 2013, hal.5 [1] Taisiru al-Karimi ar-Rahman, hlm. 810. [2] Syaikh al-Albani رحمه الله menilainya berderajat shahih. Lihat ash-Shahihah, no. 601 dan Shahihul-Jami’, no.1044. [3] Tash-hihu ad-Du’a, hlm. 61

Puasa Sebagai Sarana Pembinaan Jiwa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah....sesungguhnya shaum ( puasa ) di bulan Ramadhan merupakan pilar bangunan Islam yang utama... " Islam dibangun di atas lima perkara : syahadat bahwasannya tiada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, shaum Ramadhan dan ibadah haji ( Muttafaq 'alaih ). Sehingga shaum Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam" Wahai orang-orang yang beriman , diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "( QS. Al-Baqarah: 183) Shaum berarti menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.. Hal-hal yang membatalkan shaum yakni: makan, minum dan berhubungan suami istri. Shaum diwajibkan bagi mereka yang memenuhi syarat yakni: Islam, dewasa, sehat, berakal,tidak dalam perjalanan yang jauh, dan suci dari haid/ nifas bagi muslimah. Saudaraku, shaum Ramadhan dijadikan sebagai salah satu pilar pokok ajaran Islam karena memiliki nilai yang amat bermanfaat bagi pembinaan jiwa seorang Muslim, di antaranya: ~ Puasa mensucikan jiwa Dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya serta menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan shaum kita akan terbiasa mengerem berbagai perilaku maksiat dan perilaku tak baik lainnya sehingga hati dan jiwa kita menjadi bersih. ~ Mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri kita. Unsur materi membuat orang cenderung cinta kepada dunia. Sedangkan unsur ruhani membuat seseorang cenderung mencintai ILlahi. Dalam shaum terdapat kemenangan ruhani atas materi dan nafsu. Hal ini karena selama berpuasa hatinya selalu terpaut pada Allah sehingga tak ada peluang berbuat kemaksiatan. ~ Mendidik kemauan untuk beramal dalam ketaatan. Shaum memberi pelajaran kepada kita bahwa ternyata kita mampu melakukan berbagai amalan selama sebulan penuh. Hal ini memotivasi kita agar mampu menjalankan amalan ketaatan kepada Allah dalam berbagai bidang dan tidak hanya di bulan Ramadhan saja. ~Melatih kesabaran Sabar ingin segera memiliki sesuatu, sabar dari amarah, sabar dari rasa malas, sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar untuk tidak berbuat maksiat dan berbagai kesabaran lainnya. Shaum membiasakan kesabaran karena kita terbiasa menahan diri dalam berbagai hal yang bisa membatalkan atau mengurangi pahala shaum. ~ Menekan gejolak nafsu Shaum mampu membentengi kita agar tidak terjerumus dalam nafsu sesaat. ~Menajamkan perasaan atas anugerah nikmat Allah Banyaknya nikmat bisa membuat orang kehilangan kepekaan terhadap nilainya. Sebuah nikmat sungguh akan amat terasa manakala sudah tak ada di tangan. Seseorang dapat merasakan nikmatnya kenyang dan dahaga jika ia lapar dan haus. Sehingga jika kita shaum pada waktu berbuka puasa kita akan merasakan betapa nikmatnya kenyang dan dahaga yang mana hal ini akan mendorong kita untuk mensyukuri atas segala nikmat-Nya. ~ Mempersiapkan kita menjadi orang yang bertaqwa Shaum memelihara kesehatan hati dan anggota badan serta mengembalikan hal-hal yang telah dirampas oleh nafsu kita. Ia adalah pertolongan Allah sebagai sarana membangun ketaqwaan. Shaum Ramadhan merupakan sekolah istimewa yang dibuka oleh Islam untuk pendidikan ketaqwaan yakni penanaman nilai- nilai yang luhur agar kita amalkan dalam bulan- bulan selanjutnya... Amin....

"FIRDAUS REGENCY"

Hunian Nyaman yang Tak Terbayangkan ! Type : - Jannatun Na'im - Jannatul Ma'wa - Jannatul Firdaus (Semua Type Ready Stock) Fasilitas: (Qs.88 A.10-16) - Ada mata air yg mengalir - Ada dipan2 yg ditinggikn - Permadani2 yg terhampar Bagi Penghuni; - View Tak Terbatas - Akses Masuk 7 Pintu - Taman Main Anak Anak Sholeh-Sholehah termegah - Taman Jutaan Hektar dgn buah Segar, Ranum, Nikmat & Siap Santap dll... Syarat Pemesanan : 1. BerTaubat & Kembali kepada Jalan-Nya, 2. Memegang Teguh Dien/Agama 3. Melaksanakan Seluruh Syari'at-Nya 4. Menjauhi segala laranngan-Nya DP : - 2,5% Sisihkan Harta untuk BerZakat - 100% rajin bershodaqoh. - 100% Gunakan Waktu untuk Berbuat Baik Waktu sangat Terbatas... Hunian Terbatas Alamat informasi; Maqom Tahajjud. jam kerja 02.30 sd 03.30 Inilah sebaik-baik Tempat Tinggal. Ayo segera DP Sekarang juga... !! Manfaatkan bulan promo per tanggal 1 s/d 30 Ramadhan 1434H. Dapatkan keuntungan berlipat ganda dari DP yang anda belanjakan. Selamat menyongsong Bulan Suci Ramadhan, mohon maaf lahir & batin.